Tidur siang, atau yang sering disebut dengan “qailulah” dalam tradisi Islam, memiliki tempat khusus dalam ajaran Rasulullah SAW dan sering dianggap sebagai sunnah yang dianjurkan. Konsep ini bukan hanya sekadar kebiasaan, tetapi memiliki dasar dalam ajaran Islam dan manfaat kesehatan yang diakui secara ilmiah.
1. Dasar Ajaran dalam Hadis
Rasulullah SAW sendiri menganjurkan umatnya untuk melakukan tidur siang. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:
“Tidurlah di waktu siang, karena sesungguhnya setan tidak tidur siang.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan bahwa tidur siang merupakan amalan yang disarankan, terutama sebagai cara untuk menghindari kebiasaan setan yang tidak pernah beristirahat. Selain itu, ada juga hadis lain yang menjelaskan manfaat tidur siang, seperti dalam hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik:
“Sesungguhnya Rasulullah SAW sering tidur siang, dan kadang-kadang beliau berbicara dengan orang-orang yang datang mengunjunginya pada saat tidur siang.” (HR. Muslim)
2. Manfaat Kesehatan Tidur Siang
Tidur siang atau qailulah tidak hanya memiliki manfaat dari segi spiritual, tetapi juga dari sisi kesehatan. Penelitian modern menunjukkan bahwa tidur siang singkat dapat meningkatkan konsentrasi, produktivitas, dan suasana hati. Beberapa manfaat tidur siang antara lain:
– Meningkatkan Konsentrasi dan Kinerja: Tidur siang yang singkat dapat membantu mengembalikan energi dan meningkatkan kinerja mental.
– Meningkatkan Mood: Tidur sejenak dapat membantu memperbaiki suasana hati dan mengurangi rasa lelah atau stres.
– Meningkatkan Kesehatan Jantung: Beberapa studi menunjukkan bahwa tidur siang dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan meningkatkan kesehatan jantung secara keseluruhan.
3. Waktu dan Durasi Tidur Siang
Dalam praktiknya, tidur siang dalam Islam sering dilakukan setelah shalat Dzuhur atau sekitar waktu menjelang sore hari. Durasi tidur siang yang dianjurkan biasanya singkat, antara 10 hingga 30 menit. Hal ini sesuai dengan hadis dan kebiasaan Rasulullah SAW, yang dikenal sering tidur sejenak di siang hari.
4. Praktik Tidur Siang dalam Kehidupan Sehari-Hari
Di beberapa negara dengan tradisi Islam yang kuat, tidur siang adalah bagian penting dari rutinitas sehari-hari. Hal ini sering terlihat di negara-negara seperti Arab Saudi dan negara-negara di Asia Tenggara. Tidur siang yang singkat ini memungkinkan individu untuk lebih segar dan lebih produktif dalam aktivitas mereka sepanjang hari.
5. Kesimpulan
Tidur siang dalam Islam, yang dikenal sebagai qailulah, adalah amalan yang dianjurkan dan termasuk dalam sunnah Rasulullah SAW. Selain memiliki dasar yang kuat dalam ajaran agama, tidur siang juga memberikan manfaat kesehatan yang signifikan. Dengan mengikuti sunnah ini, umat Islam tidak hanya mendapatkan keuntungan spiritual tetapi juga kesehatan fisik yang lebih baik. Oleh karena itu, mengintegrasikan tidur siang dalam rutinitas harian bisa menjadi langkah positif untuk kesejahteraan secara keseluruhan.