Menyantuni anak yatim adalah perbuatan mulia yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Anak yatim yang kehilangan orang tua mereka, terutama ayah, memiliki hak-hak khusus yang harus dipenuhi oleh masyarakat. Menyantuni mereka tidak hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga sebagai wujud kepedulian sosial dan kasih sayang antar sesama manusia.
Kata yatim berasal dari Bahasa Arab yang artinya seorang anak dalam usia belum baligh yang ayahnya telah meninggal dunia. Mengutip dari buku Keajaiban Menyantuni Anak Yatim oleh Mujahidin Nur dijelaskan menyantuni anak yatim termasuk dalam akhlak mulia. Sebagaimana di contohkan oleh Rasulullah SAW yang senantiasa menyantuni anak-anak yatim.
Dalam suatu hadits menceritakan Said bin Abdullah ra datang kepada Rasulullah SAW, kemudian beliau bersabda kepadanya :
“Bersikaplah kepada anak yatim, seperti seorang bapak yang penyayang.” (HR. Bukhari)
Tidaklah mudah menjadi seseorang yang penuh kasih sayang kepada anak-anak yatim yang notabene adalah anak-anak orang lain. Apalagi dikiaskan oleh Rasulullah kasih sayang yang diberikan tersebut hendaknya sampai pada level kasih sayang yang diberikan oleh seorang ayah kepada anak-anaknya sendiri.
Berikut ini beberapa keutamaan menyantuni anak yatim :
- Mendapatkan Kedudukan Tinggi di Sisi Allah
Salah satu keutamaan terbesar menyantuni anak yatim adalah memperoleh kedudukan yang tinggi di sisi Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini,” kemudian beliau mengisyaratkan dengan kedua jari beliau, yaitu jari telunjuk dan jari tengah, serta merenggangkannya sedikit (HR. Bukhari). Hadis ini menunjukkan betapa dekatnya posisi orang yang menyantuni anak yatim dengan Nabi Muhammad SAW di surga. - Menghapus Dosa dan Mendatangkan Rahmat Allah
Menyantuni anak yatim juga merupakan salah satu cara untuk menghapus dosa-dosa dan mendatangkan rahmat Allah SWT. Dalam Al-Qur’an dan hadis, terdapat banyak anjuran untuk memperhatikan anak yatim dan memberikan hak-hak mereka. Dengan berbuat baik kepada anak yatim, seseorang dapat memperbaiki diri dan mendapatkan keberkahan hidup. - Menambah Keberkahan Harta
Dalam Islam, harta yang digunakan untuk kebaikan akan mendatangkan keberkahan. Menyantuni anak yatim dengan harta yang dimiliki adalah salah satu bentuk investasi akhirat yang tidak akan pernah merugi. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, “Dan apa saja harta yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya” (QS. Saba: 39). Ini menunjukkan bahwa harta yang diberikan untuk kebaikan, termasuk untuk anak yatim, akan diganti oleh Allah dengan rezeki yang lebih baik. - Menguatkan Ikatan Sosial dan Solidaritas
Menyantuni anak yatim juga berperan penting dalam memperkuat ikatan sosial dan solidaritas dalam masyarakat. Dengan memperhatikan anak yatim, masyarakat dapat membangun rasa empati, kepedulian, dan saling membantu. Hal ini akan menciptakan lingkungan yang harmonis dan penuh kasih sayang, di mana setiap individu merasa diperhatikan dan dilindungi. - Mendapatkan Doa dari Anak Yatim
Doa anak yatim adalah doa yang mustajab, karena mereka adalah golongan yang lemah dan membutuhkan perlindungan. Menyantuni mereka dapat membuat mereka mendoakan kebaikan bagi kita, dan doa tersebut diharapkan dapat diijabah oleh Allah SWT. - Menciptakan Generasi yang Berkualitas
Dengan menyantuni anak yatim, kita turut serta dalam menciptakan generasi yang berkualitas. Anak yatim yang mendapatkan perhatian, pendidikan, dan kasih sayang yang cukup akan tumbuh menjadi pribadi yang baik, berguna bagi agama, bangsa, dan negara. Mereka akan tumbuh dengan rasa percaya diri dan semangat untuk berkontribusi positif dalam masyarakat. - Diselamatkan dari siksa hari kiamat
Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT. Berfirman: “Demi yang mengutusku dengan Hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya.” (HR. Thabrani) - Dapat menjadi pahala jariyah
Menyantuni anak yatim layaknya anak sendiri juga bisa menjadi pahala jariyah untuk kehidupan akhirat kelak. Rasulullah SAW bersabda : “Jika manusia mati, terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR. Muslim)
Menyantuni anak yatim bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga sebuah kehormatan dan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melalui perbuatan ini, kita dapat meraih banyak keutamaan baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, mari kita selalu berusaha untuk memperhatikan dan menyantuni anak yatim di sekitar kita, karena mereka adalah amanah yang harus kita jaga dengan baik.
Salurkan donasi terbaik Anda untuk anak yatim di Yayasan Dharma Kasih Jakarta Timur melalui “DONASI SEKARANG”