Pentingnya pendidikan bagi setiap individu manusia. Pendidikan dianggap sebagai hal yang seharusnya diperoleh oleh semua orang, tanpa terkecuali. Pendidikan memiliki peran penting dalam pengembangan pribadi dan proses pemahaman bagi manusia. Ada banyak pendidikan karakter yang dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik itu praktis, teoritis, maupun normatif.
Pendidikan karakter merupakan suatu proses yang penting dalam membentuk karakter individu, yang dipengaruhi oleh lingkungan, pembelajaran, dan bimbingan. Namun, hingga saat ini, pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya mampu mengubah karakter secara maksimal. Meskipun secara historis, pendidikan karakter telah menjadi semangat dalam praktek pendidikan di Indonesia.
Hal ini mengisyaratkan bahwa meskipun pendidikan karakter telah menjadi bagian integral dari sistem pendidikan di Indonesia sejak lama, masih ada tantangan yang harus dihadapi dalam implementasinya. Mungkin ada kekurangan dalam pendekatan, kurikulum, atau faktor-faktor lain yang mempengaruhi efektivitas pendidikan karakter.
Penting untuk terus melakukan evaluasi dan perbaikan dalam sistem pendidikan agar dapat meningkatkan efektivitas pendidikan karakter. Hal ini memerlukan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan individu-individu yang terlibat dalam proses pendidikan. Dengan demikian, diharapkan pendidikan karakter dapat memberikan dampak yang lebih signifikan dalam membentuk karakter positif dan moralitas dalam masyarakat Indonesia.
Hal tersebut menggaris bawahi bahwa awalnya, kebijakan pendidikan di Indonesia difokuskan pada pembentukan karakter, sesuai dengan semangat yang digagas oleh para pendiri bangsa. Tokoh-tokoh pendidikan Indonesia seperti Ki Hajar Dewantara telah berupaya menerapkan nilai-nilai pendidikan karakter sebagai bagian dari identitas dan kepribadian bangsa, yang sesuai dengan konteks dan kondisi pada masa itu.
Meskipun demikian, masih banyak anak-anak, terutama di lingkungan sekolah, yang belum sepenuhnya mengenal dan mengembangkan potensi karakter mereka melalui pendidikan. Akibatnya, saat mereka memasuki tahap pendidikan yang lebih tinggi, karakter mereka dapat berubah. Banyak faktor yang mempengaruhi perubahan karakter ini, termasuk lingkungan yang kurang mendukung, kurangnya bimbingan, serta edukasi dari orang-orang terdekat atau pihak lain.
Pendidikan karakter adalah cerminan perilaku sehari-hari
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun semangat untuk pendidikan karakter telah ada sejak awal, masih ada kesenjangan dalam implementasinya. Terdapat tantangan dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung pembentukan karakter yang kokoh dan positif bagi setiap individu. Oleh karena itu, perlu adanya upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat secara luas, untuk meningkatkan efektivitas pendidikan karakter di Indonesia.
Tentu, hasil dari pendidikan karakter tercermin dalam perilaku sehari-hari seseorang, baik dalam sikap maupun tindakan. Pendidikan karakter sebenarnya dapat menjadi suatu gerakan yang mendukung pengembangan sosial, emosional, dan etika anak-anak melalui upaya proaktif dari lingkungan sekitarnya.
Beberapa nilai inti yang diajarkan dalam pendidikan karakter termasuk disiplin, kejujuran, tanggung jawab, serta menghargai diri sendiri dan orang lain. Dengan memperkuat dan mendorong pengembangan nilai-nilai ini, pendidikan karakter dapat membantu anak-anak menghadapi berbagai situasi dan tantangan dalam hidup mereka dengan cara yang lebih positif dan produktif.
Bagi anak-anak sekolah, pendidikan karakter tidak hanya berfungsi sebagai tambahan pelajaran di sekolah, tetapi juga harus tercermin dalam suasana dan budaya sekolah secara keseluruhan. Guru, staf sekolah, serta orang tua harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan karakter anak-anak, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
Beri perhatian cukup untuk pendidikan karakter
Dengan memberikan perhatian yang cukup pada pendidikan karakter, kita dapat membantu mempersiapkan generasi muda untuk menjadi individu yang bertanggung jawab, beretika, dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat. Ini adalah investasi jangka panjang yang sangat berharga dalam pembangunan sosial dan moral masyarakat secara keseluruhan.
Dengan perkembangan nilai etika anak-anak khususnya anak sekolah akan melakukan dan mengikuti rutinitas kegiatan sekolah baik itu kegiatan baik itu kegiatan belajar di sekolah secara mandiri maupun kegiatan belajar di kelas, sehingga dapat membentuk suatu kedisiplinan. Setelahnya, dari terbentuk kedisiplinan tersebut akan membuat anak-anak belajar tanggung jawab dari amanah yang diberikan oleh guru seperti tugas rumah.
Hal ini akan meningkatkan daya kognitif dan integritas karena akan dikerjakan secara maksimal supaya tidak jadi arahan bu guru ketika di sekolah. Hal ini juga menjadi pengaruh ke sikap hormat anak-anak terhadap guru/orang yang dihormati. Akan tetapi, perlu diingat bahwa penghormatan berbanding lurus dengan kewibawaan.
Guru/orang yang dihormati juga memiliki peranan penting untuk membangun karisma dan kewibawaannya dengan mencontohkan kebiasaan-kebiasaan dan perilaku yang baik kepada seluruh anak-anak. contoh : Sifat jujur akan menghindari perilaku siswa dari mencontek. Oleh karena itu, membentuk karakter anak-anak yang jujur berpengaruh signifikan dalam mencerdaskan siswa karena anak-anak sekolah akan belajar lebih giat dan berpedoman kepada kemandirian untuk mencapai nilai yang bagus.